Dongeng Boneka Pinokio
Siapa yang tidak paham cerita Pinokio, satu diantara classic
children literatures yang paling populer? Sebegitu populernya, hingga arti
hidung memanjang telah dipahami jadi berbohong. Mulai sejak kecil kita telah
membaca atau melihat filmnya. Paparan pertamaku pada Pinokio yaitu dengan buku
narasi bergambar memiliki ukuran sebesar majalah. Gambarnya berwarna serta
sangat bagus, sayang tidak paham siapa penerbitnya (nampaknya terjemahan),
serta saat ini juga tak tahu kemana raibnya buku itu. Yang pasti buku yang
kubaca dahulu berbasiskan pada Pinokio versus Disney. Disini
Dari buku itu, saya kenal Pinokio jadi boneka kayu yang baik
hati, namun ditipu oleh yang memiliki sirkus Stromboli serta lalu oleh serigala
jahat Foulfellow serta kucing tolol Gideon, lalu juga oleh orang (lupa namanya)
yang membawanya naik kereta yang ditarik keledai (oh they are so adorable!) ke
Pulau Kesenangan. Dirumah Geppetto, Pinokio tinggal dengan Jimini Jengkerik
(makhluk keren berjas tuxedo, topi tinggi serta payung jadi tongkatnya) yang
oleh Ibu Peri jadikan penjaga hati Pinokio, kucing bernama Figaro, serta ikan
mas bernama Cleo, semua lalu pergi berbarengan Geppetto mencari Pinokio, hingga
tertelan oleh ikan paus. Di Pulau Kesenangan, Pinokio digambarkan memegang
cerutu, jalan di jalanan yang di selama tepinya berjajar-jajar es cream raksasa
(dahulu kala kan tidak sering dapat beli es cream, jadi dahulu sukai benar
memandangi gambar ini) serta kue-kue raksasa. Pinokio banyak ditolong oleh Ibu
Peri yang dimaksud Peri Biru. Peri ini pulalah yang lalu mengubahnya jadi
manusia.
Namun bukanlah narasi indah seperti itu yang ada pada buku
ini. Nyatanya, buku Pinokio untuk anak-anak itu sudah diadaptasi agar tidaklah
terlalu menyedihkan. Bagaimana sesungguhnya cerita Pinokio?
Narasi diawali dengan seseorang tukang kayu yang memperoleh
kalau sepotong kayu yang bakal dijadikannya kaki meja nyatanya dapat bicara.
Bukan sekedar itu, kayu itu dapat juga bergerak sendiri memukul tukang kayu
serta Geppetto yang waktu itu datang ke tempat tinggalnya, menyebabkan
perkelahian pada mereka. Kayu itu lalu diberi pada Geppetto untuk jadikan
boneka. Boneka yang lalu dinamakan Pinokio itu telah kurang ajar mulai sejak
awal : melotot, menertawakan, menjulurkan lidah, ambil wig, menendang,
melarikan diri, bahkan juga menyebabkan Geppetto masuk penjara. Hidungnya telah
panjang (serta tidak dapat dipendekkan dengan memotongnya) mulai sejak di buat.
Pinokio juga begitu malas. Janji-janji yang dibuatnya berulang-kali dilanggar.
Jimini Jengkerik yaitu tokoh yang dikenalkan dalam film oleh
Walt Disney. Di buku ini, Jimini Jengkerik sesungguhnya tidak miliki nama,
serta tidak kenakan pakaian. Jengkerik itu ada berbentuk jengkerik yang
sesungguhnya. Dia nampak sekian kali, jadi penasihat, yang tidak dipedulikan
oleh Pinokio, bahkan juga dibikin gepeng olehnya dengan palu.
Walaupun Pinokio sebegitu menjengkelkan, Geppetto tetaplah
sabar serta baik kepadanya (saya lebih sebal). Dari mulai memberi sarapannya
untuk Pinokio, memasangkan kaki baru (kaki lama Pinokio terbakar saat tidur
dengan kaki terjulur ke perapian), jual jaketnya hanya satu untuk membelikan
buku ejaan, serta beberapa macam lagi. Pinokio jadi membalasnya dengan jual
buku ejaannya untuk melihat pertunjukan boneka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar